Dusun Muara Kati Lama sudah ada sebelum Pemerintahan Kolenel Belanda Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya situs Pemkaaman Lama yang dipercaya oleh masyarakat muara kati Lama atau Karmat Yang bernama Putri Darah Putih Yang Makam nya Berada diatas Muara Sungai Kati. Pada Zaman Pemerintahan Kolonel Belada yang disebut ONDER AFDEELING MOESI OELEO Belum ada pemecahan Desa tetap Nama Dusun Muara Kati yang dipimpin oleh Pangeran Mantap.
Setalah Kemerdekan pada tahun 1955 s/d 1968 diadakan pemilihan Pemerintah Desa yang disebut GINDO/GINDE yang dipimpin Oleh Muhamad Ali Bin Kebag.
1968 s/d 1984 Dipimpin Oleh GINDE/GINDO Hayat Bin Nangaden.
1984 s/d 1993 Dipimpin Oleh Kepala Desa Ali Sun Bin Taken.
1993 s/d 1999 Dipimpin Oleh Kepala Desa Nurdin Bin Lajir.
2001 s/d 2007 Dipimpin Oleh Kepala Desa Firdaus Bin Nurdin.
2007 s/d 2013 Dipimpin Oleh Kepala Desa Firdaus Bin Nurdin.
2014 s/d 2015 Dipimpin Oleh Pjs Kades Anasin.
2015 s/d 2016 Dipimpin Oleh Pjs Kades Jasnawati.
2016 s/d 2022 Dipimpin Oleh Kepala Desa Darhan Bin Samsudin
2022 s/d 2023 Dipimpin Oleh Pjs Kepala Desa Jasnawati.
2023 s/d 2029 Dipimpin Oleh Kepala Desa Indra Bin Solihin.
Desa Muara Kati Lama terdiri dari 5 Dusun dengan luas wilayah : 3.560,11 Ha, dengan rincian kodisi Jenis Tanah Desa :
Desa Muara Kati lama berbatasan dengan :
Sebelah Utara Berbatasan Dengan : Desa Muara Kati Baru II
• Sebelah Selatan Berbatasan Dengan : Desa Batu Bandung / Kebur
• Sebelah Timur Berbatasan Dengan : Desa Muara Kati Baru I
• Sebelah Barat Berbatasan Dengan : Desa Durian Remuk